Wednesday, June 22, 2016

Malu Dibonceng Motor Jadul

Kendaraan operasional di Solo saat pulang kampung tiap pekan, sejak tahun 2007 saya menggunakan Astrea 800 yang masih orisinil warna hitam. Apapun kegiatannya dengan motor lawas super hemat BBM ini, alhamdulillah semua aktivitas baik menunjang usaha, membantu keperluan Ibu hingga sesekali keluar kota (maklum sedikit agak bandel juga meski jalannya tidak kencang), diantaranya pernah buat angkut barang barang lapak ke Sragen, Ngawi dan Boyolali.


Astra 800 85 Memories
Jenis kendaraan yang digolongkan motor wanita buatan tahun 1985 ini memang praktis dan jarang trouble. Akhir tahun 2013 justru saat saya poles dan cat lagi agar nampak kinclong, justru dilamar Mas Agus pegawai BI Solo. Motor berplat Jogja ini akhirnya dengan berat hati saya lepaskan meski terlambat pajak tetap dibeli juga oleh mas Agus yang katanya untuk latihan futsal, karena akhir tahun itu juga saya mulai tertarik dengan CB, apapun basic nya entah CB asli atau GL bermodif CB.

Awal Dapat Dari Tokobagus/OLX

Alhasil setelah browsing di forum jual beli seperti berniaga dan OLX, akhirnya pilihan jatuh pada pemilih H 5510 MH plat Semarang. Setahun kemudian, saya punya ide untuk membaguskan sekaligus sebagai klangenan (simpanan) dengan sedikit poles baik perubahan ketebalan roda dan assesoris seperlunya. Namun ada kejadian dan sering menjadikan kisah yang membuat selalu tersenyum, apakah itu...?. 

Istirahat Sejenak karena Ibu Capek

Tiap Ibu saya bonceng baik ke dokter untuk chek up atau sekedar menghadiri undangan, beliau berujar : Aku Isin Lee, kabeh do ndelok aku, saya malu semua pengendara sama lihat saya.....!!!. Menurut saya, jelas karena motor yang saya pakai jarang ada yang sama baik bentuk atau warna, jika keliling kampung dan sekali lagi ini yang jadi ide tulisan ini.


No comments: