Tuesday, May 10, 2016

M A K S U D

Malam ini penulis mendengarkan seksama ceramah almukarrom KH Sahroni Ahmadi Kudus dalam video rekamannya (you tube) yang membahas tentang sikap anak terhadap orang tua. Muncul ide untuk menuliskan dalam blog ini karena sedang mengalami sendiri bagaimana kesabaran, ketekunan, pantang menyerah dan sifat sifat yang semisal dalam rangka merawat, melayani orang tua khususnya ibu (mama : yang sering dipakai anak anak zaman sekarang). Kenapa Ibu ?. Penulis memang sejak usia 1 tahun sudah tidak memiliki ayah (bapak) karena meninggal dunia dan saat itu tinggalnya di Jombang Jawa Timur.

Depan Rumah Ibu di Solo
Konon, kata ibu saya yang sudah masuk usia 84 tahun bulan Juni kedepan, pekerjaan terakhir sebagai guru atau dosen di Undar Peterongan Jombang. Ibu tidak tau persis pelajaran apa yang disajikan di kampus itu, kemungkinan masalah sastra (arab) serta pelajaran agama islam, karena pendidikan yang ditempuh terakhir dari pondok pesantren ke pondok pesantren lainnya. Sebut saja pertama di tebuireng, lalu pindah ke Termas Pacitan yang akhirnya bertemu ibu penulis di Surakarta. Usia saya 1 tahun dengan kakak baik lelaki maupun perempuan 5 orang, tanpa pensiun, belum ada pekerjaan tetap buat Ibu dan sekarang eksis sebagai manusia yang utuh dan normal, tentu memiliki nilai tersendiri dan pejuangan serta doa yang tiada henti.

Usai kuliah di Jogja, penulis langsung terjun di alam ibukota dan langsung bekerja di bidangnya (proyek) sesuai bidang saat study. Masuk tahun ke-5 yakni sebagai Tim Leader di bidang Survey Pemetaan Pertamina-Petrochina East Java, ibu meminta penulis pulang kampung saja sambil usaha apapun yang penting halal, insya Alloh diberi " jalan ". Dan alhamdulillah, dengan iklim usaha naik turun serta berbagai persoalan, masih eksis (ada kegiatan) hingga sekarang meski secara omset, volume menurun. Menurun, karena sekarang sebagian waktu penulis, separih dari sepekan buat melayani Ibu yang masih setia tinggal di Solo. Beliau tidak mau ikut anak anaknya, dimaklumi juga sebab beliau cukup mandiri dalam mengaruhi bahtera dan biduknya sebuah rumah tangga tanpa ayah dengan 6 putra putri. Anak paling sulung, sudah wafat tahun 2008, sedang Ibu sampai detik ini masih sehat wal afiat, meski 2 bulan terakhir kondisinya ada penurunan stamina, aktivitas dll.

Demikian sekilas tentang penulis yang mencoba andil dalam dunia blogger lewat materi :  hormati dan sayangi Iu, Akrabilah Ibu apalagi menjelang usia udzur agar di saat akan meninggalkan alam dunia ini bisa diakhiri dengan penuh keridhoaan baik Ibu kepada anak dan sebaliknya. Amin.