Wednesday, June 29, 2016

Diajak Mengajar Kursus Baby Sitter

Kanjeng pembaca yang budiman, saya diajak Ibu untuk mengajar di kursus babby sitter yang ada di Solo bagian Selatan atau tepatnya depan lapangan bola kartopuran. Di sudut gedung umat islam itu ada ruangan kosong dan menampung sekitar 20 an siswa, Ibu merintis kursus babby sitter yang tentu sasarannya wanita dan diprogram untuk profesi babby sitter. Dengan bimbingan Dr Fanani  (dokter cukup senior di kalangan IDI Solo), namun saat itu Dr Fanani masih dokter muda selaku pembina di bawah lembaga wanita islam Surakarta. Saya disuruh mengajar bahasa inggris dan sedikit bahasa arab yang memang ada sedikit pengetahuan 2 bahasa itu. Tawaran dari Ibu akhirnya saya terima dan karena sifatnya mengajar, saya diharuskan mengisi semacam kesanggupan dan membuat silabus yang sederhana sifatnya. Hal ini mengingat alumni pertama, babby sitter ada yang bekerja kepada orang asing yang kebetulan sedang ditempatkan di Solo.

sebuah kursus babby sitter

Jadwal mengajar adalah pagi hari dan kebetulan saya bersekolah di SMA Al islam 1 Solo masuk siang, alhamdulillah bisa berlangsung 2 semester dan saat itu saya masih kelas 1 SMA. Bekal bahasa inggris saya dapat dari alm. Bapak Mukti Subiarto, yang menguasai 4 bahasa. Sayang sekali, alm. bapak Mukti ijasahnya hilang saat banjir besar di Solo tahun 1966 yang merupakan bencana nasional waktu itu. Sedang bahasa arab, saya memperoleh dari alm. Bp Rosidi Asrofi LC, alumni Mesir yang saat itu selalu menjadi pengawal jika ada tamu dari Timur Tengah. Alhamdulillah, pelajaran ala bapak Rosidi yang terakhir Direktur Ponpes Assalam, masih banyak yang kuingat hingga hari ini. Maklum cara mengajarnya memang cukup berkesan, dan alirannya menfarah ke sastera arab, jadi tidak terlalu tekstual dan sangat up to date pada tahun tahun tersebut. 

Pengalaman mengajar babby sitter yang tak bisa saya lupakan adalah, karena saya juga masih siswa sedang peserta juga rata rata usia sama (lulusan SMP), sering di tengah saya sampaikan materi malah digoda para siswi siswi itu. Mau marah bagaimana, tidak marah kok jadi candaan terus....? Inilah pengalaman berharga yang saya alami, tentang honor....? ada deh, yang jelas bisa buat keperluan sekolah hingga lulus SMA.

No comments: